Umbi
adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk
(pembengkakan) sebagai akibat perubahan fungsinya. Perubahan ini
berakibat pula pada perubahan anatominya. Organ yang membentuk umbi
terutama batang, akar, atau modifikasinya. Hanya sedikit kelompok
tumbuhan yang membentuk umbi dengan melibatkan daunnya. Umbi biasanya
terbentuk tepat di bawah permukaan tanah, meskipun dapat pula terbentuk
jauh di dalam maupun di atas permukaan. Beberapa tanaman umbi-umbian
yang dimanfaatkan sebagai makanan pokok.
Umbi-umbian
digunakan sebagai sumber bahan makanan pokok karena mempunyai kandungan
karbohidrat dalam bentuk patinya yang tinggi dan kandungan serat yang
tinggi. Namun pemanfaatan umbi-umbian masih belum maksimal karena
dianggap sebagai makanan tradisional yang kurang berkelas. Tentu hal ini
tidak patut dilakukan, Tuhan menciptakan manusia, tumbuhan dan hewan
tentu memiliki manfaat masing-masing. Kita sebagai manusia yang berfikir
dan cerdas patut mengapresiasi dan mensyukuri atas karunia Tuhan ini.
Umbi-umbian
yang umumnya banyak dibudidayakan adalah ubi jalar, singkong, talas dan
kentang. Jenis umbi lainnya seperti ganyong, uwi, gadung, gembili juga
dibudidayakan, namun hanya pada daerah tertentu yang memilikinya saja.
Jenis-Jenis Umbi-Umbian dan Manfaatnya
1. Ubi Jalar
Terdapat
tiga jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia yaitu ubi
jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar
tersebut memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa
varietas ubi jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng,
georgia, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan. Bagian yang
dimanfaatkan dari ubi jalar adalah akarnya yang membentuk umbi.
Ubi
jalar merupakan salah satu bahan makanan yang sangat sehat dan sangat
baik. Hal ini karena ubi jalar memiliki kandungan gizi karbohidrat
kompleks yang tinggi, sehingga membuat energi tidak sekaligus terlepas,
melainkan secara bertahap. Ubi jalar juga mengandung vitamin C tinggi
berguna untuk merawat elastisitas kulit, serta vitamin A dan beta
carotene dari warna ungu, oranye dan merah ubi untuk melindungi paru dan
mencegah kanker paru dan kanker mulut. Kandungan gizi per 100 gram
masing-masing ubi jalar adalah sebagai berikut (Suprapti, 2003)
Sumber | Kalori (kal) | Protein (g) | Lemak (g) | Karbohidrat (g) | Ca (mg) | Fosfor (mg) | Fe (mg) | Fit A (SI) | Fit C (mg) |
Ubi Putih | 123,0 | 1,80 | 0,70 | 27,90 | 30,0 | 33,0 | 49,0 | 60,0 | 22,0 |
Ubi Merah | 123,0 | 1,80 | 0,70 | 27,90 | 30,0 | 30,0 | 49,0 | 7.700,0 | 22,0 |
Ubi Kuning | 126,0 | 1,10 | 0,40 | 32,30 | 57,0 | 26,0 | 52,0 | 900,0 | 35,0 |
Ubi jalar merupakan makanan yang memiliki
rasa manis yang bebas lemak (indeks glikemiknya rendah), sehingga cocok
bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah. Selain
itu, juga mengandung vitamin B6 yang dapat mencegah sertangan jantung
dan kalium yang berfungsi menstabilkan tekanan darah dan dapat
mengurangi stres. Serat tinggi dan kandungan zat besi, folat, tembaga,
dan mangan pun ada pada ubi jalar
2. Singkong/Ubi Kayu (ketela pohon)
Singkong/ubi
kayu merupakan tanaman perdu dengan akar tunggang dan sejumlah akar
cabang yang membesar menjadi umbi akar. Singkong yang dimakan bagian
dalam umbinya yang berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong
sering dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok karena mengandung
banyak karbohidrat, namun miskin protein. Kandungan gizi singkong per
100 gram meliputi:
Sumber | Kalori (kal) | Protein (g) | Lemak (g) | Karbohidrat (g) | Ca (mg) | Fosfor (mg) | Fe (mg) | Fit B1 (mg) | Fit C (mg) |
Singkong | 121,0 | 1,20 | 0,30 | 34,00 | 33,0 | 40,0 | 0.70 | 0,01 | 30,0 |
Sementara daunnya sumber zat besi yang
sangat berguna dalam pembentukan sel-sel darah merah, maka daun singkong
yang masih muda dimakan sebagai lalap atau dibuat sayur daun singkong.
Daun singkong mengandung Protein 6.8 gram, Kalsium 165 mg, Fosfor 54 mg,
Besi 2.0 mg, Vitamin A 11000 IU, dan Vitamin C 275 mg.
Tanaman
singkong mulai dari daun, umbi dan kulit batang memiliki kandungan
kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin
B dan C, amilum, enzim, gliosida dan kalium oksalat. Menurut pakar
tanaman obat, singkong memiliki efek farmakologis sebagai antioksidan,
antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Sejak jaman dahulu
tanaman singkong dijadikan sebagai tanaman obat alternatif untuk
mengatasi berbagai keluhan penyakit. Manfaat umbi singkong antara lain
untuk:
- Melancarkan
pencernaan karena singkong banyak mengandung serat yang tidak larut
dalam air. Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air besar
serta mampu menyerap dan membuang toksin dalam usus.
- Obat
luka bernanah dan terbakar. Caranya batang singkong segar ditumbuk lalu
ditempelkan pada bagian tubuh yang luka yang sakit/nanah. Sebagai obat
luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas. Airnya
didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan
pada bagian yang luka.
- Obat
panas dalam, dengan cara diparut terlebih dahulu dan diambil air
perasannya. Air perasan umbi singkong terbukti mengandung getah dan
tepung maka bisa dipakai untuk obat maag dan panas dalam.
- Diet
rendah kalori karena singkong merupakan bahan makanan dengan kandungan
karbohidrat yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan kandungan serat
yang tinggi sehingga membuat perut tetap terasa kenyang dalam waktu
yang lama.
3. Talas
Biasanya masyarakat kita
mengonsumsi talas hanya untuk camilan. Namun dibeberapa daerah di
Indonesia dan di sejumlah daerah tropis, umbi talas ini dijadikan
sebagai makanan pokok. Karena umbi talas sebagai sumber karbohidrat
pengganti beras yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Kandungan gizi talas per 100 gram bagian adalah sebagai berikut.
Sumber | Kalori (kal) | Protein (g) | Lemak (g) | Karbohidrat (g) | Ca (mg) | Fosfor (mg) | Fe (mg) | Fit B1 (mg) | Fit C (mg) |
Talas | 120,0 | 1,50 | 0,30 | 28,20 | 31,0 | 67,0 | 0.70 | 0,05 | 2,0 |
Salah satu daerah yang makanan pokoknya
umbi talas adalah kabupaten Sorong, Papua. Talas merupakan tumbuhan yang
90% bagiannya dapat dimanfaatkan. Bagian tanaman talas yang dapat
dimakan yaitu umbi, tunas muda dan tangkai daun. Sedangkan pelepah dan
daun talas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, obat, maupun
pembungkus makanan. Bagian yang tidak dapat dimakan hanyalah akarakar
serabutnya.
Dalam talas terdapat kandungan gizi
karbohidrat yang tinggi pada umbinya, mengandung rendah lemak, dan
protein. Kandungan protein pada daun talas lebih tinggi dari umbinya.
Selain itu, dalam umbi talas juga mengandung vitamin, diantaranya
vitamin C, vitamin E, vitamin B6, dan betakaroten (nutrisi setara
vitamin A), serta terdapat kandungan serat yang cukup baik. Talas juga
mengandung beberapa unsur mineral.
Adanya berbagai macam kandungan gizi pada talas, membuatnya memiliki manfaat tertentu bagi kesehatan manusia, antara lain:
- Kandungan
serat cukup baik untuk memperlancar kerja pencernaan. Apabila dibuat
bubur talas dapat dikonsumsi sebagai makanan bayi dengan tingkat alergi
yang rendah dan melancarkan pencernaan.
- Mengonsumsi
talas rebus tanpa tambahan apapun menjaga kolestrol darah tetap rendah,
mencegah resiko gangguan jantung dan tekanan darah tinggi, karena
setiap cangkir talas mengandung potasium, mangan dan kalium yang manusia
butuhkan.
- Secangkir
talas mengandung vitamin C yang cukup baik untuk memperkuat pertahanan
tubuh, vitamin B6 membantu menjaga imunitas tubuh, dan vitamin E
menurunkan resiko terkena serangan jantung.
- Kandungan betakaroten pada talas bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, kulit, dan meningkatkan fertilitas.
- Kebutuhan
beragam mineral dapat terpenuhi dengan satu cangkir talas, karena
mengandung magnesium, fosfat dan tembaga yang dibutuhkan manusia setiap
hari.
4. Kentang
Kentang adalah salah satu
tanaman tahunan yang paling banyak ditanam diseluruh dunia. Ia merupakan
tanaman semusim cocok ditanam di dataran tinggi yang dimanfaatkan untuk
dimakan umbi batangnya. Penduduk Eropa dan Amerika Serikat memanfaatkan
kentang sebagai makanan pokok, namun sekarang banyak orang yang
memanfaatkan kentang sebagai makanan alternatif untuk program diet.
Hal
ini dikarenakan kentang kaya akan nutrisi, merupakan sumber karbohidrat
dengan kandungan tepung dan gula yang tinggi, vitamin dan serat.
Kentang memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan nasi,
karena memiliki kandungan protein dan mineral yang lebih lengkap. Nilai
nutrisi kentang per 100gram adalah sebagai berikut.
Sumber | Kalori (kkal) | Protein (g) | Lemak (g) | Karbohidrat (g) | Ca (mg) | Fosfor (mg) | Fe (mg) | Fit B1 (mg) | Fit C (mg) |
Kentang | 70,0 | 1,89 | 0,10 | 15,90 | 10,0 | 61,0 | 0.73 | 0,081 | 11,4 |
Kentang, apabila dikonsumsi dengan kulitnya
(dibersihkan dengan benar), masuk dalam kategori karbohidrat kompleks.
Selain itu kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi
dalam darah. Menjamin sistem ketahanan badan, karena kandungan vitamin
serta kalsium yang tinggi. Dengan banyaknya kandungan gizi maka kentang
juga memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Kesehatan sistem pencernaan karena mengandung serat yang cukup tinggi.
- Melawan
penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan saraf, tumor dan dapat
membantu mengurangi risiko kanker prostat dan kanker rahim. Kentang
segar dengan kulitnya kaya antioksidan dari vitamin C.
- Baik
untuk kesehatan kulit wajah dengan membalurkan parutan kentang di wajah
dapat membuat kulit wajah bersinar dan mengurangi pembengkakan dan
lingkaran hitam di bawah mata.
- Mengurangi kadar kolestrol, karena kalorinya rendah.
- Baik untuk perkembangan otak karena adanya zat besi dan tembaga. Dapat menghilangkan stress pikiran karena kandungan vitamin B6.